Monday, 31 August 2015

Materi dan Nursing management pada Klien Peritonitis





Peritonitis



  • Inflamasi membran peritoneal (kantung dua lapis semipermiabel yang berisi ± 1500 ml cairan yang menutupi organ di dalam rongga abdomen saraf somatik stimulasi nyeri tajam dan terlokalisasi. (Ester, 2002).
  • Komplikasi akibat penyebaran infeksi dari organ – organ abdomen, ruptur saluran cerna, luka tembus abdomen.
  • Stafilokokus dan streptokokus
  •  
     
 Causes of Peritonotis

 



Patofisiologi 
  • Peritonotis Respon inflamasidarah ekstra ke area usus yang inflamasicairan dan udara ditahan dalam lumen → ↑ tekanan abdomen dansekresi cairan ke dalam ususvol sirkulasi darah ↓ → ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
  • tekanan abdomen → Nyeri abdomen → meninggikan diafragmankesulitan ventilasipeningkatan kebutuhan O

 Manifestasi klinis

Abdominal Pain

Rebound tenderness

Muscular rigidity

Distensi abdomen or ascites

Fever, tachycardia, tachypnea

Nausea, vomitting

Komplikasi : shock hipovolemic, septicemia, abcess intrabdominal, illeus paralytic, kegagalan organ


Evaluasi Diagnostic 
Leukosit

Hb dan Ht

Perubahan kadar K, Na, Cl

Rontgen Thorax : udara dan kadar cairan setta usus yang melengkung

CT abdomen : abses

Aspirasi peritoneal : kultur bakteri

  (Brunner & Suddarth,2002)

NURSING MANAGEMENT
  • Nursing Assessment 
ðPain : PQRST

ðBising usus, pedistensi abdomen

ðNausea, fever, manifestasi hipovolemic
  • Nursing Diagnosis (Lewis,2000) dan (Ester, 2002):
ðNyeri b.d Inflamasi peritoneum dan distensi abdomen

ðKetidakefektifan pola nafas b.d penurunan ventilasi

ðResti kekurangan cairan dan elektrolit b.d pengumpulan cairan pada rongga peritoneal, infeksi, atau iskemic

ðGangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan b.d anorexia, mual, muntah

ðResti komplikasi : shock hipovolemik b.d kehilangan volume sirkulasi

  • Planning :
ð Resolution of inflammation

ð nyeri abdomen hilang

ð Status nutrisi normal
  • Nursing Implementation (Lewis,2000) :
ð Penatalaksanaan nyeri

ðTerapi Oksigen

ðMonitoring I – O cairan dan elektrolit

ðpemenuhan kebutuhan nutrisi

ðPenatalaksanaan Post op
  
Nyeri
Kriteria Hasil : Skala nyeri berkurang 
  •        Observasi skala nyeri tiap 2 jam 
  •        Pertahankan tirah baring , berikan istirahat, lingkungan yang kondusif 
  •        Pertahankan pasien pada posisi nyaman 
  •        Berikan perawatan mulut secara interval u/ membantu menghilangkan ketidaknyamanan 
  •        Kolaborasi: pemberian analgetik 

Ketidakefektifan Pola nafas 
Kriteria Hasil : Pola nafas efektif ditandai dengan tidak adanya bunyi nafas adventisius,
PaO2=80 mmHg, Saturasi O2=95%, TD dalam rentang normal klien, berorientasi thd orang,
 tempat dan waktu
  •     Observasi hasil GDA dan indikator hipoksemia dan tanda klinis seperti hipotensi, takikardia, hiperventilasi, gelisah dan depresi SSP, sianosis 
  •        Observasi lapang paru mengkaji ventilasi, komplikasi pulmoner  
  •        Pertahankan pasien pada posisi nyaman, anjurkan nafas dalam u/ meningkatkan ventilasi
  •        Kolaborasi : Terapi Oksigen sesuai program   
Terima kasih,semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment